Senin, 28 Maret 2016

HAL SEPELE YANG DAPAT MERUGIKAN KESEHATAN KITA


Tahukah anda cara menjaga kesehatan yang baik dan benar ? 

Jawabannya tidak susah-susah banget, mulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu, seperti menghindari kebiasaan-kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan kita.

 Ada beberapa Kebiasaan yang dapat Merugikan Kesehatan kita, yukkita liat sama-sama
1.      Menyikat gigi terlalu sering.
Menurut sebuah studi oleh periodontist Greg Diamond dari New York, sisa makanan yang menempel pada gigi setelah makan meninggalkan asam yang dapat melemahkan enamel. Oleh sebab itu, anda tidak dianjurkan untuk menyikat gigi setelah makan karena kondisi enamel masih lemah. Menyikat gigi setelah makan mungkin terdengar sangat baik dan berguna untuk menjaga kesehatan mulut anda. Namun, sebaiknya anda tidak terburu-buru melakukannya. Anda cukup berkumur dengan air setelah makan dan menyikat gigi hanya pada pagi dan malam hari.
2.Berbohong
Sebuah studi di University of Notre Dame menemukan bahwa berbohong demi ‘kebaikan’ ternyata lebih berbahaya ketimbang berbohong biasa. Hal itu dapat berupa sanjungan atau pujian kepada sahabat anda untuk sekadar menjaga hubungan anda dengannya. Alhasil, anda akan cenderung untuk berbohong dari waktu ke waktu. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa berbohong menghasilkan rasa stres yang dapat merusak kesehatan anda. Dampaknya bagi kesehatan pun bisa anda rasakan. Jika anda berupaya untuk menahan diri untuk tidak berbohong, anda justru akan merasakan sakit kepala, rasa cemas dan sakit tenggorokan.
3.      Makan di meja kerja
Sebuah studi terbaru oleh University of Arizona menemukan bahwa meja kerja anda 400 kali lebih banyak terkontaminasi bakteri daripada toilet. Hal itu berisiko membahayakan sistem pencernaan anda.Oleh karena itu, usahakan untuk makan siang di kantin. Selain dapat menghindari kontaminasi bakteri berbahaya di meja kerja, makan di kantin juga bermanfaat meredakan stres selama bekerja.
4.      Minum air kemasan
Air mineral dalam kemasan mungkin sangat bagus bagi kesehatan. Selain itu, air kemasan juga berguna meminimalir risiko bakteri jahat dalam air. Namun sayangnya, air dalam kemasan tidak mengandung fluoride yang sangat penting untuk kesehatan gigi anda. Maka dari itu, anda tetap harus mengkombinasikan dengan air rebusan biasa agar kandungan fluoride tetap terjaga.
5.      Menggunakan gas untuk memasak.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Environmental Health Perspective menunjukkan bahwa gas yang biasanya digunakan untuk memasak mengandung karbon monoksida, nitrogen dioksida dan formaldehida. Bahan-bahan tersebut ternyata juga terkandung dalam asap rokok sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk mengurangi dampak negatif pemakaian gas, pastikan terdapat lubang ventilasi yang memadai di dapur anda.
6.      Makan terlalu cepat.
Gaya hidup modern yang super sibuk membuat kita berpikir untuk mempercepat segalanya, termasuk saat makan. Namun, faktanya hal itu tidak baik untuk kesehatan. Makan tergesa-gesa mengakibatkan otak anda tidak sempat mengirim sinyal kepada sistem percernaan. Alhasil, anda pun akan mengkonsumsi makanan secara berlebihan. Dalam jangka panjang, berat badan anda akan meningkat drastis. Oleh sebab itu, cobalah untuk meluangkan waktu untuk mengunyah makanan anda sedikit demi sedikit sambil meminum air putih.
7.      Minum melalui sedotan.
Mengkonsumsi minuman seperti es teh dan es jeruk mungkin sudah menjadi hal lazim ketika menggunakan sedotan. Namun tahukah anda saat meminum memakai sedotan, terdapat udara yang masuk ke dalam perut anda yang bisa menyebabkan perut kembung.
8.      Tidur tengkurap
Tidur dengan posisi tengkurap memang sangat nyaman dan mungkin sebagian orang sudah terbiasa melakukannya. Akan tetapi, tidur dengan posisi tersebut justru membahayakan kesehatan anda. Tidur tengkurap hanya akan memicu munculnya lipatan di sekitar hidung, mata, mulut dan pipi anda. Seiring pertambahan usia, anda akan kehilangan banyak kolagen di lapisan kulit anda sehingga lipatan-lipatan tersebut tidak bisa kembali normal dan menjadi kerutan permanen. Maka dari itu, biasakan untuk tidur dengan posisi telentang. Namun, jika anda belum terbiasa, mulailah dengan tidur miring ke kanan atau ke kiri dan perlahan mulai mencoba posisi terlentang.
Meski kebiasaan-kebiasaan mungkin terbilang sepele, tidak ada salahnya jika anda perlahan mulai mengubahnya demi kesehatan yang lebih baik.
Jangan lupa kunjungi 31musikkitakita.blogspot.com
berisikan chord beserta lirik lagu
semoga bermanfaat J

Senin, 04 Mei 2015

CONTOH MAKALAH TENTANG SYSTEMATIC SAMPLING




MAKALAH STATISTIC PENDIDIKAN
==SYSTEMATIC SAMPLING==

LOGO FKIP UMM.jpg
Kelompok I
o   Ade Septian Ramdani     (11312A0001)
o   Dian Radiatun R.            (11312A0009)
o   Hartobing Tanjung         (11312A0039)
o   Hikmah Mukjizat            (11312A0048)
o   Jumahir                            (11312A0014)
o   Julia Rahmasari              (11312A0013)



Universitas muhammadiyah mataram
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
2014/2015
Kata pengantar

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah yanh maha kuasa yang telah memeberikan kita rahmat, magfirah kepada kita semua,  yangkedua kalinya kita haturkan shalawat serta salam kepada junjungan alam nabi besar Muhammad yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang seperti saat ini.
 Terima kasih kepada   dosen kami miss.Vera yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Kami memohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan penulisan atau terdapat kata-kata yang sulit dimengerti.  Dan kami juga memohon maaf jika terdapat kata-kata yang tidak berkenan di hati kita semua, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang mendukung untuk menambah wawasan kami.

Terima kasih.  





Kelompok I











Daftar isi

Cover……………………………….……………………………….…………………………
Kata pengantar……………………………….……………………………….………………
Daftar isi…………………………………………………………………………………….…
Bab I Pendahuluan
A.    Latar belakang. ……………………………….……………………………….………
B.     Rumsan masalah. ……………………………….……………………………….……
Bab II Pembahasan
A.    Definisi Systematic Sampling ……………………………….………………………
B.     Prosedur……………………………….……………………………….……………..
C.    keuntungan dan kelemahan systematic sampling……………………………….…..
Bab III Penutup
A.    kesimpilan……………………………….……………………………….……………
B.     saran……………………………….……………………………….…………………














Bab I
Pendahuluan
A.    Latar belakang

            Dalam suatu penelitian, seringkali tidak mungkin melakukan pengamatan pada semua elemen populasi. Karna itu, perlu dilakukan pengambilan sample yang akan digunakan untukmenaksir parameter populasi. Jika sample mewakili populasi, maka taksiran parameter yang didapat semakin baik. Suatu taksiran parameter dikatakan baik, jika merupakan taksiran yang tak bias dan variansi taksirannya paling kecil diantara taksiran yang tak bias lainnya. Oleh karna itu, untuk mendapatkan sample yang mewakili populasi diperlukan suatu teknik pengambilan sample yang tepat sesuai dengan keadaan populasi.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian systematic sampling?
2.      Bagaimana prosedur dalam syatematic sampling?
3.      Apa keuntungan dan kelemahan dari systematic?

















Bab II
Pembahasan
1.      Definisi Systematic Sampling
            Dalam teknik pengambilan sampel, dikenal 2 teknik pengambilan sampel yaitu: probability sampling, dimana probibilitas dari setiap elemen populasi untuk menjadi elemen sample diketahui. Dan nonprobability sampling yaitu dimana pobabilitas dari tiap elemen populasi untuk menjadi elemen sample tidak diketahui. Dengan probability sampling, generalisasi dapat dilakukan.
            Salah satu probability sampling yang sering dan relatif mudah digunakan, khususnya jika frame merupakan suatu daftar yang panjang adalah systematic sampling.
            Sampling Sistematis ialah pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari populasi yang telah diberi nomor unit atau anggota sampel diambil dari populasi pada jarak interval waktu, ruang dengan urutan yang seragam.
 Contoh systematic sampling:
·         Jumlah populasi 140 guru diberi nomor unit No.1 s.d. No.140. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan nomor genap (2,4,6,8,10 sampai 140) atau nomor ganjil (1,3,5,7,9 sampai 139). Pengambilan sampel bisa juga dengan cara mengambil nomor kelipatan (7,14,21,28 sampai 140).
·         Para pelanggan listrik nama-namanya sudah terdaftar di Bagian Pembayaran Listrik berdasarkan lokasinya. Untuk pengambilan sampel tentang para pelanggan listrik, secara sistematis dapat diambil melalui rayon pembayaran listrik.
Systematic Sampling (Pengambilan Sampel secara Sistimatis) merupakan alternatif  lain pengambilan sampel yg sangat bermanfaat untuk pengambilan sampel dari populasi yg sangat besar.  Pengambilan sampel secara sistematis adalah suatu metode dimana hanya unsur pertama dari sampel yang dipilih secara acak sedangkan  unsur-unsur selanjut dipilih secara sistematis menurut suatu pola tertentu.

Contoh lain :
·         Kepala Dinas Pendidikan ingin mengetahui bagaimana motivasi kerja Kepala Sekolah di Kabupaten Kuningan yang berjumlah 1000 orang dan akan mengambil sampel 100 orang Kepala sekolah, kemudian nama-nama Kepala Sekolah disusun secara alpabetis lalu dipilih sampel per sepuluh Kepala Sekolah untuk itu disusun nomor dari 1 sampai 10 lalu diundi untuk memilih satu angka jika angka lima yang keluar maka sampel adalah nomor 5, 15, 25, 35 dan seterusnya sampai diperoleh jumlah sampel yg dikehendaki.
Dalam pengambilan sampel secara sistematis dikenal dua istilah yaitu
a)      interval pengambilan sampel (Sampling intervals) yaitu perbandingan antara populasi degan sampel yang diinginkan dan
b)      proporsi pengambilan sampel (sampling Fraction/Sampling Ratio) yaitu perbandingan antara ukuran sampel dengan populasi. Dari contoh di atas Sampling interval adalah 1000 :100 = 10 dan sampling  ratio adalah 100 : 1000 = 0,1.
Contoh tersebut juga dapat disebut sebagai Systematic Sampling with random start, dimana awal penentuan sampel dilakukan secara acak baru sesudah itu dilakukan langkah-langkah sistematis sesuai degan prosedurnya. Cara pengambilan sampel seperti ini menurut Jack R. Fraenkel dan Norman E Wallen bisa dikategorikan sebagai random sampling jika daftar populasi disusun secara random dan sampel diambil dari daftar tersebut.

2.      Prosedur
Prosedur sistematik sampling adalah sebagai berikut:

1.      Menyusun sampling frame yaitu daftar elemen yang akan diamati.
2.      Menetapkan sampling interval (k) dengan menggunakan rumus N/n; dimana N adalah jumlah elemen dalam populasi dan n adalah jumlah sampel yang diperlukan.
3.      Memilih sampel pertama (s1)secara random dari sampling frame.
4.      Memilih sampel kedua (S2), yaitu S1 + k. selanjutnya, peneliti memilih sampel sampai diperoleh jumlah sampel yang dibutuhkan dengan menambah nilai interval (k) pada setiap sampel sebelumnya.

Cara pengambilan sampel dengan systematic sampling dapat dibedakan menjadi dua,yaitu : single systematic sampling dan repeated systematic sampling.
Ø  Single systematic sampling adalah suatu cara pengambilan sampel, dimana sampel diperoleh dengan cara memilih secara random satu elemen k-elemen pertama pada frame dan setiap elemen ke-ka berikutnya. Cara pengambilan sampel seperti ini disebut dengan 1 dalam k systematic sampling.
Ø  Repeated systematic sampling adalah suatu cara pengambilan sampel dimana sampel diperoleh dengan cara memilih secara random lebih dari satu elemen dari k-elemen pertam pada frame sebagai titik awal dan memilih setiap elemen ke-k berikutnya disetiap titik awal. Denagn kata lain, repeated systematic sampling memilih lebih dari satu single systematic sampl.
            Dalam single systematic sampling, taksiran mean pepulasi (ȳsy) dan taksiran untuk variansinya (sebut sy) ) dihitung dengan formula yang gunakan untuk menghitung taksiran mean populasi tan tksiran variansinya pada simple random sampling (SRS),
yaitu :                                                                
Capture.PNG
dimana N adalah ukuran populasi, n adalah ukuran sample dan s2 adalah variansi sample.
            Dapat ditunjukan bahwa sy) ) ternyata merupakan taksiran yang bias untuk sy) )  pada single systematic sampling. Sedangkan dalan repeated systematic sampling, taksiran tak bias untuk mean populasi dan taksiran tak bias untuk variansinya dapat diperoleh. Tetapi jika ukuran popilasi kecil, repeated systematic sampling kurang efesien untuk dilakukan.


3.      Keuntungan Dan Kelemahan Systematic Sampling

A.    Keuntungan
§  Lebih cepat, murah, dan mudah pelaksanaannya yang lain.
§  Memperkecil kesalahan pemilihan dibandingkan dengan SRS maupun Stratified Random sample, terutama bila kerangka sample tidak tersedia.
§  Sample tersebar lebih merata, sehingga kemungkinan besar lebih representatif dan efisien dibandingkan SRS.
B.     Kelemahan
§  Penduga Varian sulit di peroleh dari sample sistematis tunggal.
§  Apabila unit dalam populasi yang akan di ambil sample mengikuti pola tertentu, misalnya berfluktuasi secara periodik, penyusunan yang tidak baik mungkin menghasilkan sample yang sangat tidak efisien.














Bab III
Penutup
1.      Kesimpulan

Sampling Sistematis ialah pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari populasi yang telah diberi nomor unit atau anggota sampel diambil dari populasi pada jarak interval waktu, ruang dengan urutan yang seragam.
Cara pengambilan sampel dengan systematic sampling dapat dibedakan menjadi dua,yaitu : single systematic sampling dan repeated systematic sampling.
Ø  Single systematic sampling adalah suatu cara pengambilan sampel, dimana sampel diperoleh dengan cara memilih secara random satu elemen k-elemen pertama pada frame dan setiap elemen ke-ka berikutnya. Cara pengambilan sampel seperti ini disebut dengan 1 dalam k systematic sampling.
Ø  Repeated systematic sampling adalah suatu cara pengambilan sampel dimana sampel diperoleh dengan cara memilih secara random lebih dari satu elemen dari k-elemen pertam pada frame sebagai titik awal dan memilih setiap elemen ke-k berikutnya disetiap titik awal. Denagn kata lain, repeated systematic sampling memilih lebih dari satu single systematic sampel

2.      Saran
Materi yang kami sajikan dalam makalah ini sangatlah terbatas, jadi kritikan dan saran dari para pembaca sangat kami perlukan untuk memperluas pengetahuan kami dan pembaca juga. Materi systematic sampling ini sangat penting dipelajari untuk bagaimana pengambilan sampel dalam populasi.