MAKALAH STATISTIC PENDIDIKAN
==SYSTEMATIC SAMPLING==
Kelompok
I
o
Ade
Septian Ramdani (11312A0001)
o
Dian
Radiatun R. (11312A0009)
o
Hartobing
Tanjung (11312A0039)
o
Hikmah
Mukjizat (11312A0048)
o
Jumahir
(11312A0014)
o
Julia
Rahmasari (11312A0013)
Universitas muhammadiyah mataram
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
2014/2015
Kata
pengantar
Puji syukur senantiasa
kita panjatkan kehadirat Allah yanh maha kuasa yang telah memeberikan kita
rahmat, magfirah kepada kita semua,
yangkedua kalinya kita haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
alam nabi besar Muhammad yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam
yang terang benderang seperti saat ini.
Terima kasih kepada dosen kami miss.Vera yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Kami memohon maaf
apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan penulisan atau terdapat kata-kata
yang sulit dimengerti. Dan kami juga
memohon maaf jika terdapat kata-kata yang tidak berkenan di hati kita semua,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang mendukung untuk menambah wawasan
kami.
Terima
kasih.
Kelompok I
Daftar
isi
Cover……………………………….……………………………….…………………………
Kata
pengantar……………………………….……………………………….………………
Daftar
isi…………………………………………………………………………………….…
Bab
I Pendahuluan
A.
Latar belakang. ……………………………….……………………………….………
B.
Rumsan masalah. ……………………………….……………………………….……
Bab
II Pembahasan
A. Definisi Systematic Sampling ……………………………….………………………
B.
Prosedur……………………………….……………………………….……………..
C.
keuntungan
dan kelemahan systematic sampling……………………………….…..
Bab
III Penutup
A.
kesimpilan……………………………….……………………………….……………
B.
saran……………………………….……………………………….…………………
Bab I
Pendahuluan
A.
Latar
belakang
Dalam
suatu penelitian, seringkali tidak mungkin melakukan pengamatan pada semua
elemen populasi. Karna itu, perlu dilakukan pengambilan sample yang akan
digunakan untukmenaksir parameter populasi. Jika sample mewakili populasi, maka
taksiran parameter yang didapat semakin baik. Suatu taksiran parameter
dikatakan baik, jika merupakan taksiran yang tak bias dan variansi taksirannya
paling kecil diantara taksiran yang tak bias lainnya. Oleh karna itu, untuk
mendapatkan sample yang mewakili populasi diperlukan suatu teknik pengambilan
sample yang tepat sesuai dengan keadaan populasi.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian systematic sampling?
2.
Bagaimana
prosedur dalam syatematic sampling?
3.
Apa keuntungan dan kelemahan dari
systematic?
Bab II
Pembahasan
1. Definisi
Systematic Sampling
Dalam teknik pengambilan
sampel, dikenal 2 teknik pengambilan sampel yaitu: probability sampling, dimana
probibilitas dari setiap elemen populasi untuk menjadi elemen sample diketahui.
Dan nonprobability sampling yaitu dimana pobabilitas dari tiap elemen populasi
untuk menjadi elemen sample tidak diketahui. Dengan probability sampling,
generalisasi dapat dilakukan.
Salah satu probability
sampling yang sering dan relatif mudah digunakan, khususnya jika frame
merupakan suatu daftar yang panjang adalah systematic sampling.
Sampling
Sistematis ialah pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari populasi yang
telah diberi nomor unit atau anggota sampel diambil dari populasi pada jarak
interval waktu, ruang dengan urutan yang seragam.
Contoh systematic sampling:
·
Jumlah
populasi 140 guru diberi nomor unit No.1 s.d. No.140. Pengambilan sampel
dilakukan berdasarkan nomor genap (2,4,6,8,10 sampai 140) atau nomor ganjil
(1,3,5,7,9 sampai 139). Pengambilan sampel bisa juga dengan cara mengambil
nomor kelipatan (7,14,21,28 sampai 140).
·
Para
pelanggan listrik nama-namanya sudah terdaftar di Bagian Pembayaran Listrik
berdasarkan lokasinya. Untuk pengambilan sampel tentang para pelanggan listrik,
secara sistematis dapat diambil melalui rayon pembayaran listrik.
Systematic
Sampling (Pengambilan Sampel secara Sistimatis) merupakan
alternatif lain pengambilan sampel
yg sangat bermanfaat untuk
pengambilan sampel dari populasi yg sangat besar. Pengambilan sampel secara sistematis adalah suatu
metode dimana hanya unsur pertama
dari sampel yang
dipilih secara acak sedangkan
unsur-unsur selanjut
dipilih secara sistematis menurut suatu pola tertentu.
Contoh lain :
·
Kepala Dinas Pendidikan ingin mengetahui
bagaimana motivasi kerja
Kepala Sekolah di Kabupaten
Kuningan yang
berjumlah 1000 orang dan
akan mengambil sampel 100 orang Kepala sekolah, kemudian nama-nama Kepala Sekolah
disusun secara alpabetis lalu dipilih
sampel per sepuluh Kepala Sekolah untuk itu disusun nomor dari 1 sampai 10 lalu diundi untuk
memilih satu angka jika angka lima yang keluar maka sampel adalah
nomor 5, 15, 25, 35 dan seterusnya
sampai diperoleh jumlah sampel yg dikehendaki.
Dalam pengambilan
sampel secara sistematis dikenal dua istilah
yaitu
a) interval
pengambilan sampel (Sampling
intervals) yaitu perbandingan antara populasi degan sampel yang diinginkan dan
b) proporsi
pengambilan sampel (sampling Fraction/Sampling
Ratio) yaitu perbandingan antara ukuran sampel dengan
populasi. Dari contoh di atas Sampling interval adalah
1000 :100 = 10 dan sampling ratio adalah
100 : 1000 = 0,1.
Contoh
tersebut juga dapat disebut sebagai Systematic
Sampling with random start, dimana awal penentuan sampel dilakukan secara acak
baru sesudah itu dilakukan
langkah-langkah sistematis sesuai degan prosedurnya. Cara pengambilan sampel seperti ini menurut
Jack R. Fraenkel dan Norman E
Wallen bisa dikategorikan sebagai random sampling jika daftar populasi disusun secara random dan
sampel diambil dari daftar tersebut.
2.
Prosedur
Prosedur sistematik sampling adalah sebagai berikut:
1.
Menyusun sampling frame yaitu daftar
elemen yang akan diamati.
2.
Menetapkan sampling interval (k) dengan
menggunakan rumus N/n; dimana N adalah jumlah elemen dalam populasi dan n
adalah jumlah sampel yang diperlukan.
3.
Memilih sampel pertama (s1)secara random
dari sampling frame.
4.
Memilih sampel kedua (S2), yaitu S1 + k.
selanjutnya, peneliti memilih sampel sampai diperoleh jumlah sampel yang
dibutuhkan dengan menambah nilai interval (k) pada setiap sampel sebelumnya.
Cara pengambilan sampel dengan systematic sampling dapat
dibedakan menjadi dua,yaitu : single systematic sampling dan repeated systematic
sampling.
Ø
Single
systematic sampling adalah suatu cara pengambilan sampel, dimana sampel
diperoleh dengan cara memilih secara random satu elemen k-elemen pertama pada
frame dan setiap elemen ke-ka berikutnya. Cara pengambilan sampel seperti ini
disebut dengan 1 dalam k systematic sampling.
Ø
Repeated
systematic sampling adalah suatu cara pengambilan sampel dimana sampel
diperoleh dengan cara memilih secara random lebih dari satu elemen dari
k-elemen pertam pada frame sebagai titik awal dan memilih setiap elemen ke-k
berikutnya disetiap titik awal. Denagn kata lain, repeated systematic sampling
memilih lebih dari satu single systematic sampl.
Dalam single systematic
sampling, taksiran mean pepulasi (ȳsy) dan taksiran untuk
variansinya (sebut (ȳsy) ) dihitung dengan formula yang gunakan
untuk menghitung taksiran mean populasi tan tksiran variansinya pada simple
random sampling
(SRS),
yaitu :
dimana N adalah
ukuran populasi, n adalah ukuran sample dan s2 adalah variansi
sample.
Dapat ditunjukan bahwa (ȳsy) ) ternyata merupakan taksiran yang bias
untuk (ȳsy) )
pada single systematic sampling. Sedangkan dalan repeated systematic
sampling, taksiran tak bias untuk mean populasi dan taksiran tak bias untuk
variansinya dapat diperoleh. Tetapi jika ukuran popilasi kecil, repeated
systematic sampling kurang efesien untuk dilakukan.
3.
Keuntungan Dan Kelemahan Systematic Sampling
A.
Keuntungan
§
Lebih
cepat, murah, dan mudah pelaksanaannya yang lain.
§
Memperkecil
kesalahan pemilihan dibandingkan dengan SRS maupun Stratified Random sample,
terutama bila kerangka sample tidak tersedia.
§
Sample
tersebar lebih merata, sehingga kemungkinan besar lebih representatif dan
efisien dibandingkan SRS.
B.
Kelemahan
§
Penduga
Varian sulit di peroleh dari sample sistematis tunggal.
§
Apabila
unit dalam populasi yang akan di ambil sample mengikuti pola tertentu, misalnya
berfluktuasi secara periodik, penyusunan yang tidak baik mungkin menghasilkan
sample yang sangat tidak efisien.
Bab
III
Penutup
1.
Kesimpulan
Sampling Sistematis ialah pengambilan sampel didasarkan atas
urutan dari populasi yang telah diberi nomor unit atau anggota sampel diambil
dari populasi pada jarak interval waktu, ruang dengan urutan yang seragam.
Cara pengambilan sampel dengan systematic sampling dapat dibedakan menjadi
dua,yaitu : single systematic sampling dan repeated systematic sampling.
Ø
Single
systematic sampling adalah suatu cara pengambilan sampel, dimana sampel
diperoleh dengan cara memilih secara random satu elemen k-elemen pertama pada
frame dan setiap elemen ke-ka berikutnya. Cara pengambilan sampel seperti ini
disebut dengan 1 dalam k systematic sampling.
Ø Repeated systematic sampling adalah suatu cara
pengambilan sampel dimana sampel diperoleh dengan cara memilih secara random
lebih dari satu elemen dari k-elemen pertam pada frame sebagai titik awal dan
memilih setiap elemen ke-k berikutnya disetiap titik awal. Denagn kata lain,
repeated systematic sampling memilih lebih dari satu single systematic sampel
2.
Saran
Materi yang kami sajikan dalam makalah
ini sangatlah terbatas, jadi kritikan dan saran dari para pembaca sangat kami
perlukan untuk memperluas pengetahuan kami dan pembaca juga. Materi systematic
sampling ini sangat penting dipelajari untuk bagaimana pengambilan sampel dalam
populasi.