Senin, 04 Mei 2015

CONTOH MAKALAH TENTANG SYSTEMATIC SAMPLING




MAKALAH STATISTIC PENDIDIKAN
==SYSTEMATIC SAMPLING==

LOGO FKIP UMM.jpg
Kelompok I
o   Ade Septian Ramdani     (11312A0001)
o   Dian Radiatun R.            (11312A0009)
o   Hartobing Tanjung         (11312A0039)
o   Hikmah Mukjizat            (11312A0048)
o   Jumahir                            (11312A0014)
o   Julia Rahmasari              (11312A0013)



Universitas muhammadiyah mataram
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
2014/2015
Kata pengantar

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah yanh maha kuasa yang telah memeberikan kita rahmat, magfirah kepada kita semua,  yangkedua kalinya kita haturkan shalawat serta salam kepada junjungan alam nabi besar Muhammad yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang seperti saat ini.
 Terima kasih kepada   dosen kami miss.Vera yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Kami memohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan penulisan atau terdapat kata-kata yang sulit dimengerti.  Dan kami juga memohon maaf jika terdapat kata-kata yang tidak berkenan di hati kita semua, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang mendukung untuk menambah wawasan kami.

Terima kasih.  





Kelompok I











Daftar isi

Cover……………………………….……………………………….…………………………
Kata pengantar……………………………….……………………………….………………
Daftar isi…………………………………………………………………………………….…
Bab I Pendahuluan
A.    Latar belakang. ……………………………….……………………………….………
B.     Rumsan masalah. ……………………………….……………………………….……
Bab II Pembahasan
A.    Definisi Systematic Sampling ……………………………….………………………
B.     Prosedur……………………………….……………………………….……………..
C.    keuntungan dan kelemahan systematic sampling……………………………….…..
Bab III Penutup
A.    kesimpilan……………………………….……………………………….……………
B.     saran……………………………….……………………………….…………………














Bab I
Pendahuluan
A.    Latar belakang

            Dalam suatu penelitian, seringkali tidak mungkin melakukan pengamatan pada semua elemen populasi. Karna itu, perlu dilakukan pengambilan sample yang akan digunakan untukmenaksir parameter populasi. Jika sample mewakili populasi, maka taksiran parameter yang didapat semakin baik. Suatu taksiran parameter dikatakan baik, jika merupakan taksiran yang tak bias dan variansi taksirannya paling kecil diantara taksiran yang tak bias lainnya. Oleh karna itu, untuk mendapatkan sample yang mewakili populasi diperlukan suatu teknik pengambilan sample yang tepat sesuai dengan keadaan populasi.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian systematic sampling?
2.      Bagaimana prosedur dalam syatematic sampling?
3.      Apa keuntungan dan kelemahan dari systematic?

















Bab II
Pembahasan
1.      Definisi Systematic Sampling
            Dalam teknik pengambilan sampel, dikenal 2 teknik pengambilan sampel yaitu: probability sampling, dimana probibilitas dari setiap elemen populasi untuk menjadi elemen sample diketahui. Dan nonprobability sampling yaitu dimana pobabilitas dari tiap elemen populasi untuk menjadi elemen sample tidak diketahui. Dengan probability sampling, generalisasi dapat dilakukan.
            Salah satu probability sampling yang sering dan relatif mudah digunakan, khususnya jika frame merupakan suatu daftar yang panjang adalah systematic sampling.
            Sampling Sistematis ialah pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari populasi yang telah diberi nomor unit atau anggota sampel diambil dari populasi pada jarak interval waktu, ruang dengan urutan yang seragam.
 Contoh systematic sampling:
·         Jumlah populasi 140 guru diberi nomor unit No.1 s.d. No.140. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan nomor genap (2,4,6,8,10 sampai 140) atau nomor ganjil (1,3,5,7,9 sampai 139). Pengambilan sampel bisa juga dengan cara mengambil nomor kelipatan (7,14,21,28 sampai 140).
·         Para pelanggan listrik nama-namanya sudah terdaftar di Bagian Pembayaran Listrik berdasarkan lokasinya. Untuk pengambilan sampel tentang para pelanggan listrik, secara sistematis dapat diambil melalui rayon pembayaran listrik.
Systematic Sampling (Pengambilan Sampel secara Sistimatis) merupakan alternatif  lain pengambilan sampel yg sangat bermanfaat untuk pengambilan sampel dari populasi yg sangat besar.  Pengambilan sampel secara sistematis adalah suatu metode dimana hanya unsur pertama dari sampel yang dipilih secara acak sedangkan  unsur-unsur selanjut dipilih secara sistematis menurut suatu pola tertentu.

Contoh lain :
·         Kepala Dinas Pendidikan ingin mengetahui bagaimana motivasi kerja Kepala Sekolah di Kabupaten Kuningan yang berjumlah 1000 orang dan akan mengambil sampel 100 orang Kepala sekolah, kemudian nama-nama Kepala Sekolah disusun secara alpabetis lalu dipilih sampel per sepuluh Kepala Sekolah untuk itu disusun nomor dari 1 sampai 10 lalu diundi untuk memilih satu angka jika angka lima yang keluar maka sampel adalah nomor 5, 15, 25, 35 dan seterusnya sampai diperoleh jumlah sampel yg dikehendaki.
Dalam pengambilan sampel secara sistematis dikenal dua istilah yaitu
a)      interval pengambilan sampel (Sampling intervals) yaitu perbandingan antara populasi degan sampel yang diinginkan dan
b)      proporsi pengambilan sampel (sampling Fraction/Sampling Ratio) yaitu perbandingan antara ukuran sampel dengan populasi. Dari contoh di atas Sampling interval adalah 1000 :100 = 10 dan sampling  ratio adalah 100 : 1000 = 0,1.
Contoh tersebut juga dapat disebut sebagai Systematic Sampling with random start, dimana awal penentuan sampel dilakukan secara acak baru sesudah itu dilakukan langkah-langkah sistematis sesuai degan prosedurnya. Cara pengambilan sampel seperti ini menurut Jack R. Fraenkel dan Norman E Wallen bisa dikategorikan sebagai random sampling jika daftar populasi disusun secara random dan sampel diambil dari daftar tersebut.

2.      Prosedur
Prosedur sistematik sampling adalah sebagai berikut:

1.      Menyusun sampling frame yaitu daftar elemen yang akan diamati.
2.      Menetapkan sampling interval (k) dengan menggunakan rumus N/n; dimana N adalah jumlah elemen dalam populasi dan n adalah jumlah sampel yang diperlukan.
3.      Memilih sampel pertama (s1)secara random dari sampling frame.
4.      Memilih sampel kedua (S2), yaitu S1 + k. selanjutnya, peneliti memilih sampel sampai diperoleh jumlah sampel yang dibutuhkan dengan menambah nilai interval (k) pada setiap sampel sebelumnya.

Cara pengambilan sampel dengan systematic sampling dapat dibedakan menjadi dua,yaitu : single systematic sampling dan repeated systematic sampling.
Ø  Single systematic sampling adalah suatu cara pengambilan sampel, dimana sampel diperoleh dengan cara memilih secara random satu elemen k-elemen pertama pada frame dan setiap elemen ke-ka berikutnya. Cara pengambilan sampel seperti ini disebut dengan 1 dalam k systematic sampling.
Ø  Repeated systematic sampling adalah suatu cara pengambilan sampel dimana sampel diperoleh dengan cara memilih secara random lebih dari satu elemen dari k-elemen pertam pada frame sebagai titik awal dan memilih setiap elemen ke-k berikutnya disetiap titik awal. Denagn kata lain, repeated systematic sampling memilih lebih dari satu single systematic sampl.
            Dalam single systematic sampling, taksiran mean pepulasi (ȳsy) dan taksiran untuk variansinya (sebut sy) ) dihitung dengan formula yang gunakan untuk menghitung taksiran mean populasi tan tksiran variansinya pada simple random sampling (SRS),
yaitu :                                                                
Capture.PNG
dimana N adalah ukuran populasi, n adalah ukuran sample dan s2 adalah variansi sample.
            Dapat ditunjukan bahwa sy) ) ternyata merupakan taksiran yang bias untuk sy) )  pada single systematic sampling. Sedangkan dalan repeated systematic sampling, taksiran tak bias untuk mean populasi dan taksiran tak bias untuk variansinya dapat diperoleh. Tetapi jika ukuran popilasi kecil, repeated systematic sampling kurang efesien untuk dilakukan.


3.      Keuntungan Dan Kelemahan Systematic Sampling

A.    Keuntungan
§  Lebih cepat, murah, dan mudah pelaksanaannya yang lain.
§  Memperkecil kesalahan pemilihan dibandingkan dengan SRS maupun Stratified Random sample, terutama bila kerangka sample tidak tersedia.
§  Sample tersebar lebih merata, sehingga kemungkinan besar lebih representatif dan efisien dibandingkan SRS.
B.     Kelemahan
§  Penduga Varian sulit di peroleh dari sample sistematis tunggal.
§  Apabila unit dalam populasi yang akan di ambil sample mengikuti pola tertentu, misalnya berfluktuasi secara periodik, penyusunan yang tidak baik mungkin menghasilkan sample yang sangat tidak efisien.














Bab III
Penutup
1.      Kesimpulan

Sampling Sistematis ialah pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari populasi yang telah diberi nomor unit atau anggota sampel diambil dari populasi pada jarak interval waktu, ruang dengan urutan yang seragam.
Cara pengambilan sampel dengan systematic sampling dapat dibedakan menjadi dua,yaitu : single systematic sampling dan repeated systematic sampling.
Ø  Single systematic sampling adalah suatu cara pengambilan sampel, dimana sampel diperoleh dengan cara memilih secara random satu elemen k-elemen pertama pada frame dan setiap elemen ke-ka berikutnya. Cara pengambilan sampel seperti ini disebut dengan 1 dalam k systematic sampling.
Ø  Repeated systematic sampling adalah suatu cara pengambilan sampel dimana sampel diperoleh dengan cara memilih secara random lebih dari satu elemen dari k-elemen pertam pada frame sebagai titik awal dan memilih setiap elemen ke-k berikutnya disetiap titik awal. Denagn kata lain, repeated systematic sampling memilih lebih dari satu single systematic sampel

2.      Saran
Materi yang kami sajikan dalam makalah ini sangatlah terbatas, jadi kritikan dan saran dari para pembaca sangat kami perlukan untuk memperluas pengetahuan kami dan pembaca juga. Materi systematic sampling ini sangat penting dipelajari untuk bagaimana pengambilan sampel dalam populasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Add your comment please..